ID
lbadah haji memiliki sejarah panjang yang berakar pada peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan para nabi dan perjalanan spiritual umat manusia. Sejarah haji merentang dari zaman Nabi Ibrahim AS hingga berkembang menjadi salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Berikut adalah ringkasan sejarah haji dari masa ke masa
Sejarah haji dimulai pada zaman Nabi Ibrahim AS. Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan istri beliau, Hajar, dan putranya, Ismail, di sebuah lembah yang gersang, yang kemudian dikenal sebagai Makkah. Saat Hajar mencari air untuk Ismail yang kehausan, ia berlari bolak-balik antara dua bukit, Safa dan Marwah, yang kemudian menjadi ritual sa’i dalam haji dan umroh. Atas izin Allah, air zamzam muncul dari bawah kaki Ismail.
...Setelah bertahun-tahun, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk membangun Ka’bah di tempat tersebut bersama putranya, Ismail. Ka’bah didirikan sebagai rumah ibadah yang ditujukan hanya kepada Allah SWT. Allah juga memerintahkan Nabi Ibrahim untuk memanggil umat manusia agar datang ke Ka’bah untuk melaksanakan ibadah haji. Seruan Nabi Ibrahim ini diabadikan dalam Al-Qur’an: “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai unta yang kurus, yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 27)
Selama berabad-abad setelah Nabi Ibrahim, ibadah haji terus dilaksanakan, namun seiring berjalannya waktu, ajaran murni yang dibawa oleh Nabi Ibrahim mulai terdistorsi. Ka’bah dipenuhi oleh berhala, dan ibadah haji dilakukan dengan banyak ritual yang bercampur dengan kemusyrikan. Orang-orang Quraisy, yang menguasai Makkah, melakukan berbagai ritual haji, namun dengan banyak penyimpangan dari ajaran tauhid yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim.
.....Meskipun demikian, haji tetap menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Arab pada masa itu dan Ka’bah tetap dihormati sebagai tempat suci. Orang-orang dari berbagai suku datang ke Makkah untuk melakukan haji, meskipun dengan praktek-praktek yang telah menyimpang.
Setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir, ibadah haji dikembalikan kepada ajaran tauhid yang murni. Pada tahun 8 Hijriah, ketika Makkah ditaklukkan oleh kaum Muslimin, Nabi Muhammad SAW membersihkan Ka’bah dari berhala-berhala dan mengembalikan tempat itu sebagai pusat ibadah kepada Allah SWT. Pada tahun 10 Hijriah, Nabi Muhammad SAW melaksanakan haji untuk pertama kalinya setelah hijrah dari Makkah ke Madinah
.....Haji ini dikenal sebagai Haji Wada’ (Haji Perpisahan), karena ini adalah haji terakhir yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sebelum wafat. Selama Haji Wada’, Nabi Muhammad SAW menyampaikan khutbah yang sangat penting, yang dikenal sebagai Khutbah Wada’, di Padang Arafah. Dalam khutbah ini, beliau menyampaikan pesan-pesan penting tentang hak-hak asasi manusia, persaudaraan, kesetaraan, dan penegasan ajaran Islam.
Haji adalah rukun Islam kelima dan wajib bagi setiap Muslim yang mampu melaksanakannya, baik secara finansial maupun fisik, setidaknya sekali seumur hidup. Ibadah haji mengajarkan nilai-nilai kesetaraan, persaudaraan, ketundukan kepada Allah, dan pengorbanan. Haji juga merupakan kesempatan bagi setiap Muslim untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, memperbarui komitmen spiritual, dan merasakan kebersamaan dengan umat Muslim dari seluruh dunia.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, ibadah haji terus dilakukan oleh umat Muslim setiap tahun. Khalifah - khalifah Islam setelah Nabi Muhammad SAW, termasuk Khulafaur Rasyidin, Umayyah, Abbasiyah, dan kekhalifahan Islam lainnya, melanjutkan tradisi haji dan mengelola pelaksanaan ibadah ini. Selama periode ini, infrastruktur si sekitar Makkah dan Ka’bah mulai berkembang untuk menampung jumlah jemaah yang terus bertambah. Misalnya, Khalifah Umar bin Khattab RA memperluas Masjidil Haram untuk menampung lebih banyak jemaah. Zamzam menjadi sumber air utama bagi para jemaah haji dan umroh, dan bebbagai pembangunan dilakukan pembangunan jalan, penyediaan air, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Pada era modern, ibadah haji telah berkembang menjadi salah satu pertemuan tahunan terbesar di dunia. Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari seluruh dunia datang ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Pemerintah Arab Saudi telah melakukan berbagai proyek pembangunan besar unruk memperluas Masjidil Haram, membangun fasilitas transfortasi, dan meningkatkan layanan kesehatan serta keamanan bagi para jemaah. Dengan adanya teknologi modern, proses administrasi haji menjadi lebih teratur, dan fasilitas untuk jemaah terus ditingkatkan agar mereka dapat melaksanakan ibadah haji dengan nyaman dan aman. Maun esensi spiritual dari haji tetap sama, yaitu penyerahan diri kepada Allah, refleksi spiritual, dan peringatan akan perjalanan hidup Nabi Ibrahim AS dan keluarganya.
Haji adalah rukun Islam kelima dan wajib bagi setiap Muslim yang mampu melaksanakannya, baik secara finansial maupun fisik, setidaknya sekali seumur hidup. Ibadah haji mengajarkan nilai-nilai kesetaraan, persaudaraan, ketundukan kepada Allah, dan pengorbanan. Haji juga merupakan kesempatan bagi setiap Muslim untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, memperbarui komitmen spiritual, dan merasakan kebersamaan dengan umat Muslim dari seluruh dunia. Ibadah haji bukan hanya sebuah perjalanan fisik menuju Makkah, tetapi juga perjalanan spiritual menuju kesucian jiwa dan kedekatan denga Allah SWT.
Wujudkan impian Haji dengan booking mudah dan aman di Treetan. Daftar sekarang dan dapatkan layanan terbaik!