Surat Abasa adalah surat ke-80 dalam Al-Qur'an dan termasuk surat Makkiyah (diturunkan di Mekkah). Yang perlu diketahui oleh umat Muslim adalah keutamaan membaca surat Abasa, bisa sembuhkan berbagai penyakit.
Surat ini terdiri dari 42 ayat, Abasa sendiri artinya adalah "ia yang bermuka masam". Nama Abasa merujuk pada lafaz 'abasa yang terdapat pada ayat pertama.
Umat Muslim penting mengetahui keutamaan dari Surat Abasa, surat ini juga memiliki keistimewaan khusus, yakni salah satu ayat penyembuh berbagai penyakit.
Seperti yang dipaparkan oleh Sayyid Muhammad Taqi Al-Muqaddam dalam bukunya berjudul "Khazanah Al-Asrar" menjelaskan fadhilah dari ayat AlQuran untuk penyembuh berbagai penyakit.
Ia juga mengatakan, barangsiapa yang membawanya maka dia akan mendapatkan kebaikan di perjalanan dan akan terlindungi dari kesulitan " Dan barangsiapa yang membacanya di tempat penimbunan brang yang hilang maka Allah akan menunjukkan kepadanya letak barang tersebut," katanya.
Baca Juga : Mengenal Tiga Nama Jabal Nur
Dalam "Tafsirul Burhan" disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat 'Abasa), maka ia keluar dari kuburnya di hari kiamat dengan tertawa dan berbahagia. Barangsiapa yang menulisnya pada kulit kijang, dan menggantungnya (menjadikannya kalung), maka ia tidak melihat kecuali kebaikan ke mana pun ia menghadapi."
Ash-Shidiq berkata, "Ketika seseorang musafir membacanya di jalan, maka apa pun yang di sekitar jalannya sudah cukup baginya (memenuhi kebutuhannya) dalam perjalanan itu."
Sedangkan dalam Tsawabul A'mal dinyatakan bahwa Abi Abdullah berkata, "Barangsiapa yang membaca ‘abasa watawalla (Surat 'Abasa), dan idzasy-syamsu kuwwirat (At-Takwir), maka ia akan berada di bawah sayap (perlindungan) Allah, di dalam naungan Allah dan kemuliaan-Nya, di dalam surga-Nya, InsyaAllah."
Surat ini dibuka dengan teguran Allah kepada Nabi Muhammad SAW karena beliau bermuka masam dan berpaling dari seorang sahabat buta, Abdullah bin Ummi Maktum, yang datang ingin belajar Islam. Sementara saat itu, Nabi sedang berdakwah kepada para pemuka kaum Quraisy yang diharapkan agar memeluk agama Islam.
Di pertengahan surat, Allah menjelaskan bahwa Al-Qur'an adalah peringatan yang sangat mulia. Barang siapa menghendaki, bisa mengambil pelajaran darinya.
“Sesungguhnya (Al-Qur'an) itu adalah peringatan, maka barang siapa menghendaki, tentulah ia memperhatikannya.” (QS. ‘Abasa: 11–12)
Ayat-ayat selanjutnya mengajak manusia merenungi penciptaan dirinya, makanan yang ia makan, serta berbagai nikmat Allah yang tak terhitung. Semua ini sebagai bukti kekuasaan dan kemurahan Allah.
Surat ini ditutup dengan gambaran dahsyatnya Hari Kiamat, di mana setiap orang hanya memikirkan dirinya sendiri, dan ikatan keluarga pun terputus.
“Pada hari itu seseorang lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya.” (QS. ‘Abasa: 34–36).
Related Post