News
Keistimewaan Hajar Aswad, Batu Hitam Dari Surga
abe 4 Agustus 2025 | 108 Views
abe

Jutaan umat Muslim dari berbagai negara memadati Masjidil Haram untuk menunaikan ibadah haji dan umrah. Salah satu yang selalu menyita perhatiaan dibalik kekhusyuan dan kesakralan adalah kerumunan jemaah yang berebut mencium hajar aswad. Apa keistimewaan hajar aswad, batu hitam dari surga yang terletak di salah satu sudut Ka'bah?.

Keistimewaan Hajar Aswad, Batu Hitam Dari Surga Pernah Dicium Langsung Oleh Rasulullah

Batu hitam yang berada di salah satu sudut Ka'bah memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam. Batu tersebut diyakini berasal dari surga dan pernah dicium langsung oleh Rasulullah SAW, sehingga menjadi sunnah yang diikuti oleh umat Islam.

Dalam sabdanya, Umar bin Khattab RA berkata, “Aku tahu bahwa engkau hanyalah sebuah batu, tidak memberi mudarat dan tidak memberi manfaat. Kalau bukan karena aku melihat Rasulullah menciummu, aku tidak akan menciummu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bagaimana Jika Tidak Mencium Hajar Aswad Saat Haji dan Umrah?

Para ulama sepakat, mencium Hajar Aswad tidak boleh dilakukan dengan cara menyakiti atau mendesak orang lain. Apabila tidak memungkinkan, umat disarankan cukup melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad sebagai bentuk isyarat penghormatan.

Keutamaan Mencium Hajar Aswad

Batu Hitam ini bukan sekedar batu biasa, melainkan simbol spiritualitas, keteladanan, dan pengingat akan pentingnya niat dan adab dalam beribadah. Berikut beberapa keutamaan mencium atau menyentuh harajar Aswad ini :

Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW

Mencium Hajar Aswad merupakan salah satu bentuk ittiba’ (mengikuti sunnah) Rasulullah SAW. Perilaku ini menjadi bagian dari kecintaan dan ketaatan umat kepada teladan utama dalam Islam.

Menghapus Dosa

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim adalah dua batu dari batu-batu surga. Allah menghapus dosa-dosa orang yang menyentuh keduanya dengan ikhlas sebagaimana daun kering gugur dari pohonnya.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi, hasan).

Baca Juga : Penting Diketahui 5 Persiapan Sebelum Berangkat Umroh

Menjadi Saksi di Hari Kiamat

Hajar Aswad akan menjadi saksi di hari kiamat bagi orang-orang yang menyentuhnya dengan penuh keikhlasan. Rasulullah SAW bersabda:
“Demi Allah, Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dengan memiliki dua mata yang bisa melihat dan lisan yang bisa berbicara, yang akan menjadi saksi bagi orang-orang yang menyentuhnya dengan benar.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, hasan)

Batu dari Surga

Hajar Aswad dibawa dari surga oleh Malaikat Jibril atas perintah Allah SWT. Ketika itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS membangun tempat ibadah pertama di dunia.

Malaikat Jibril memberikan batu tersebut kepada Nabi Ismail AS dan diletakkan oleh Nabi Ibrahim AS di sudut Ka’bah bagian timur laut.

Berwarna putih dan semakin menghitam

Hajar Aswad semula berwarna putih bersih dan bersinar. Namun, dosa-dosa manusia membuat batu ini semakin hitam. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Tirmidzi.

“Batu hitam turun dari surga dan itu lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam mengubahnya menjadi hitam,” (HR Tirmidzi).

Hajar Aswad seolah-olah Tangan Allah di Bumi

Dikutip dari situs Nadhlatul Ulama, diriwayatkan Abu Ubaid, Rasulullah mengibaratkan Hajar Aswad sebagai tangan Allah di bumi.

Mengusap Hajar Aswad ibarat sedang bersalaman dengan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Ibnu Majah.

“Barangsiapa bersalaman dengannya (Hajar Aswad), seolah-olah ia sedang bersalaman dengan Allah yang Maha Pengasih,” HR Ibnu Majah.

Leave Reply
Comment
Sort By
User Avatar
Sedang Trending

Rekomendasi Paket Lainnya

Related Post