

Arab Saudi yang dikenal dengan gurun pasir yang tandus dan terik kini berubah menjadi hamparan salju yang dingin di wilayah utara. Fenomena salju di Arab Saudi, benarkah tanda kiamat?.
Jabal Al-Lawz dan Kota Tabuk diselimuti salju untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir. Mengutip Gulf News, suhu di daerah tersebut turun hingga sekitar -4 derajat celcius. Memungkinkan salju menumpuk di ketinggian sekitar 2.600 meter.
Melansir CNBC Selasa (23/12/25), Ulama dan Guru Besar Tafsir Quran Profesor Quraish Shihab mengimbau agar masyarakat tidak cepat-cepat mencap fenomena perubahan cuaca sebagai hal 'aneh'.
Quraish Shihab menjelaskan, Nabi Muhammad SAW memang pernah menyebutkan sejumlah tanda-tanda kiamat, dan sebagian sudah terlihat sejak lama.
"Memang ada tanda-tanda kiamat disebutkan oleh Nabi SAW dan itu banyak sudah kita lihat. Misalnya kedurhakaan anak terhadap orang tua, misalnya perlombaan membangun gedung-gedung tinggi. Itu sudah kita lihat. Misalnya menjamurnya perzinahan, itu tanda-tanda kiamat, semua itu tanda-tanda umum," ucapnya.
Quraish juga mengatakan ada tanda-tanda besar kiamat yang saat ini belum muncul seperti matahari yang terbit dari sebelah barat.
Perlu diketahui, ini bukan pertama kalinya salju turun di Arab Saudi. Meski secara umum iklim di Saudi adalah kering dan gersang, negara tersebut juga memiliki musim dingin di mana suhu turun hingga angka single digit. Dan sejarah mencatat, salju beberapa kali pernah turun di Saudi meski fenomena tersebut sangat jarang terjadi.
Seorang astronom dari Taif Astronomical Sundial dan anggota Arab Union for Space and Astronomy Science, Mohammed bin Reddah Al Thaqafi, mengatakan peristiwa turunnya salju bukanlah hal yang tidak biasa selama bulan-bulan musim dingin.
Para ahli meteorologi mengatakan pola [turun salju] serupa ini umum terjadi selama transisi musiman, terutama di musim dingin. ketika wilayah tengah, utara, barat, dan barat daya sering mengalami kondisi yang berfluktuasi.
Jemaah Umroh Siapkan Diri Dengan Baik
Calon jemaah umroh perlu menyiapkan diri dengan baik untuk menghadapi cuaca dingin agar pelaksanaan ibadah tetap nyaman dan tanpa hambatan. Untuk memastikan pengalaman umroh tetap nyaman meski berada di cuaca yang lebih dingin, bawa pelembab dan lip balm untuk menjaga hidrasi kulit selama beribadah.
Minum air putih secara rutin, istirahat cukup dan makanlah makanan hangat seperti sup, teh, atau minuman jahe membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil
Related Post